Perhimpunan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia Cabang Yogyakarta mengadakan seminar secara daring dengan judul “Decomposition from Deceased Body: How is it going and how determining its time of death?” pada hari Sabtu, 9 November 2024 pukul 09.00-12.00 WIB dengan total peserta 95 orang yang meliputi dokter umum, dokter spesialis forensik, dokter gigi odontologi forensik, dan perawat terampil. Tujuan utama acara ini adalah untuk memahami proses dekomposisi (pembusukan) pada jenazah dan bagaimana penentuan perkiraan waktu kematiannya. Acara ini dibawakan oleh dr. Niufti Ayu Dewi Mahila, M.Sc., Sp.F.M. C.Med. sebagai moderator, dengan 2 materi utama yang disertai diskusi, pretest, dan posttest berupa:

  1. “Decomposition from Deceased Person” oleh dr. IBG Surya Putra Pidada, Sp.FM (K), M.H
  2. “Forensic Entomology” oleh dr. Yudha Nurhantari, Ph.D, Sp.FM

Semoga acara ini bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan seputar ilmu forensik dasar bagi para tenaga medis dan kesehatan.

Pada tanggal 20 Mei 2024, dilakukan rapat rutin Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal yang dipimpin oleh dr. I.B.Gd. Surya Putra Pidada, Sp.F.M.(K), M.H. selaku Ketua Departemen. Rapat ini membahas beberapa poin mengenai pendidikan (S1, Koas, PPDS), penelitian, pengabdian masyarakat, serta koordinasi PIR dan PIT:

  • Koordinasi DPL CFHC, praktikum BEML, BCCT medikolegal, pendidikan di Borneo, serta tambahan-tambahan mengenai pendidikan koas dan PPDS.
  • Penelitian membutuhkan kerjasama internasional untuk setiap tahunnya.

Pada hari Kamis tanggal 11 Januari 2024 pukul di Desa Karanglo, Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, telah dilakukan kegiatan ekshumasi yang dipimpin oleh dr. Dewanto Yusuf P, M.Sc., Sp.FM dan diikuti oleh staf, teknisi RS Bhayangkara POLDA DIY,mahasiswa PPDS IK Forensik dan Medikolegal, serta dokter muda FKKMK UGM. Ekshumasi sendiri merupakan penggalian kubur dari jenazah dan dilanjutkan dengan otopsi forensik sesuai prosedur yang berlaku. Kegiatan ini diawali dengan doa, dilanjutkan dengan mengidentifikasi makam-makam di sekitar makam jenazah, menggali makam jenazah, dan mengeluarkan jenazah dari kuburnya. Selain itu, dilakukan juga pengambilan sampel tanah dan tubuh jenazah untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.  Setelah pemeriksaan, jenazah kembali dimandikan, dikafankan, dandimakamkan. Pemeriksaan ditutup dengan doa.

Tujuan ekshumasi dari aspek hukum dan penyidikan adalah identifikasi personal jenazah dan pencarian penyebab kematian dari jenazah tersebut. Secara aspek sosial, kegiatan ini juga akan mempererat kemitraan FKKMK UGM dan RS Bhayangkara serta meningkatkan kompetensi PPDS dan dokter muda yang kami bimbing.

Inovasi dalam hal pendidikan terus dilakukan oleh Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Salahsatu inovasi tersebut dilakukan untuk diterapkan pada pendidikan mahasiswa S1 berupa blok elektif. Pada 17 November 2023, Departemen menyelenggarakan field visit ke Brimob Gondowulung Yogyakarta yang merupakan  rangkaian blok elektif : “Forensic Examination of Gunshot Wound” untuk mahasiswa S1. Agenda ini bekerjasama dengan Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta.

Mahasiswa berkesempatan berdiskusi dengan praktisi senjata api Brimob Polda DIY sekaligus melihat dan mempraktekkan cara menembak yang baik dan benar. Dalam kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat membedakan berbagai klasifikasi dan pola luka tembak pada jaringan lunak dengan dibantu manekin ayam potong. Salah satu kompetensi dokter menurut SKDI adalah mengklasifikasi jenis perlukaan pada pasien, salah satunya luka tembak.

Peran dokter dalam memeriksa luka tembak sangat penting untuk penyidikan suatu kasus, seperti jenis senjata apa, berapa jaraknya, bagaimana posisi pelaku dan korban, dan lain sebagainya. Tujuan modul ini adalah untuk menunjang mahasiswa dalam kompetensi pemeriksaan luka tembak dan pelaporan visum et repertum. Kegiatan modul ini berisi perkuliahan, tutorial, kerja praktek, membaca jurnal, dan kunjungan lapangan.

 

 

Dalam rangka HUT IDI ke-73, IDI Sleman memberikan Award kepada dr. IBGD Surya Putra Pidada, Sp.FM(K),M.H sebagai multitalenta dalam advokasi bantuan etik dan hukum yang dihadapi oleh dokter di DIY.

Departemen Ilmu Kedokteran Forensik & Medikolegal sudah menjalin kerjasama dengan Rumah Sakit Bhayangkara terkait pelayanan, pendidikan , penelitian, dan pengabdian. Kegiatan pelayanan seperti mengirim mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) ke RS Bhayangkara. Kerjasama ini ke depan akan lebih dioptimalkan pelaksanaannya , terutama di bidang penelitian dan pengabdian juga.

Salah satu bentuk kerjasama tersebut adalah menjadi pembicara bersama dalam talkshow untuk edukasi kepada masyarakat. Acara ini diselenggarakan dengan latar belakang masih banyak masyarakat di Indonesia terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta yang belum mengerti tentang peran dokter spesialis forensik. Dokter yang bergelar Sp.FM (Spesialis Forensik dan Medikolegal) banyak menangani kasus kriminalitas yang terjadi di masyarakat. POLDA DIY dengan Radio Sonora FM Yogyakarta mengadakan talkshow berjudul “Mengenal Lebih Dekat Kedokteran Forensik dalam Kepolisian” yang berlangsung pada hari Rabu 18 Oktober 2023. Talkshow berlangsung menarik dengan narasumber dr.Ida Bagus Gde Surya Putra Pidada, Sp.FM (K) yang merupakan Kepala Departemen IK Forensik dan Medikolegal FKKMK UGM sekaligus dokter forensik di RSUP Dr.Sardjito serta dr.Dhiwangkoro Aji Kadarmo,Sp.FM,DFM sebagai dokter forensik dari RS Bhayangkara POLDA DIY.

.  

 

Inovasi kedokteran di Indonesia semakin maju dalam beberapa tahun terakhir. Inovasi ini dapat berupa model pembelajaran dalam media ajar, pengembangan instrumentasi medis, dan manikin. Pengembangan instrumentasi medis diperlukan dalam bidang kedokteran untuk proses monitoring pasien, diagnosa,dan penanganan penyakit.

Health Research Innovation Expo (HRIE) merupakan agenda rutin tahunan yang diselenggarakan LERES Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada. HRIE menampilkan hilirisasi karya inovasi kesehatan dari internal maupun eksternal FKKMK UGM. HRIE 2023 diselenggarakan pada hari Kamis – Jum’at, 21-22 September 2023 di Grha Sabha Pramana Lt. 1 UGM.

Indra Tri Mahayana, Ph.D., Sp. M, ketua HRIE selaku ketua HRIE 2023, menyampaikan Health Research & Innovation Expo merupakan salah satu kegiatan di bawah LERES FKKMK UGM. Kegiatan ini digelar dengan tujuan mengumpulkan ide penelitian dan inovasi terkait produk kedokteran di lingkungan akademik FK-KMK UGM baik bagi dosen, peneliti, ataupun mahasiswa, menyediakan database peneliti serta produk-produk inovasi yang dikembangkan, serta menginisiasi hilirisasi produk-produk terkait manikin, media ajar, serta piranti dan instrumentasi medis.

Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal sebagai bagian dari FKKMK UGM dan penerima Hibah TI 2023 menampilkan 2 karya inovatif berupa aplikasi android untuk pengenalan luka dan aplikasi Forensic-Verse untuk simulasi otopsi forensik. Antusiasme pengunjung tampak dari ramainya pengunjung dan antrian untuk mencoba aplikasi yang dikembangkan oleh departemen.

HRIE tahun ini mengambil tema“Hilirisasi dan Komersialisasi Kesehatan” dan menghadirkan beberapa akademisi inovatif seperti dr.Yudha Mathan Sakti, Sp.OT (K), dr.Rachmadya Nur Hidayah, M.Sc., Ph.D, Prof. Dr. Dra. Sunarti, M.Kes, Prof. Dr.med. dr. Retno Danarti Sp.KK(K), FINSDV, FAADV. Acara hari ke-2 tak kalah menarik dengan hadirnya Bapak I Made Andi Arsana, ST, ME, Ph.D dan influencer bidang kedokteran dan kesehatan seperti dr.Muslim Kasim, M. Sc,.Sp.THT-K, dr. Asa Ibrahim Zainal Asikin, Sp.OT, dr. Tirta Mandira Hudhi dan dr. Santi Yuliani, M.Sc.,Sp.KJ.

 

 

Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) sudah merupakan agenda tetap bagi para ahli Indonesia
yang terhimpun ke dalam Perhimpunan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia (PDFMI).
Forum ini merupakan ajang tanggungjawab professional dalam rangka meningkatkan kapasitas
keilmuan serta responnya terhadap berbagai tantangan yang dihadapi saat ini dan masa datang.

Pada tahun 2022 ini, PIT di tetapkan untuk dilaksanakan di Semarang dengan mengambil tema “Standarisasi Pendidikan dan Layanan Kedokteran Forensik Menghadapi Era Society 5.0”. Agenda 3 tahunan ini memutuskan beberapa hal. Satu keputusan penting adalah perubahan nama Perhimpunan dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) menjadi  Perhimpunan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia (PDFMI). Keputusan lainnya adalah memilih Prof. Dr. dr. Dedi Afandi, Sp.F.M Subsp.E.M(K), MM, MARS sebagai Ketua PDFMI periode 2022-2025 dan Dr dr Yoni F. Syukriani, SpFM(K), DFM sebagai ketua Kolegium Periode 2022-2025. Dengan pengalaman beliau berdua, diharapkan kedepan membawa perubahan besar dalam dunia kedokteran forensik. Tokoh populer di dunia forensik terpilih, dipercaya memimpin dokter-dokter forensik seluruh Indonesia, yang terhimpun di dalam Perhimpunan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia (PDFMI).

Menurut Ketua PDFMI periode 2019-2022 Dr.dr Ade Firmansyah Sugiharto,Sp. FM (K), mengungkapkan beberapa fakta di dunia kedokteran forensik, bahwa di Indonesia hingga saat ini telah terjadi kesenjangan di kedokteran forensik, mulai dari SDM hingga sarana dan prasarana penunjangnya. Padahal, kedokteran forensik ini memiliki peran penting khususnya dalam upaya penegakan hukum. Tidak jarang dokter forensik terlibat aktif dalam pengungkapan sebuah kasus, mulai dari TKP hingga ke pengadilan sebagai saksi ahli. Artinya, kedokteran forensik memiliki peran membantu masyarakat mendapatkan kepastian hukum, dari mulai yang hidup hingga yang mati,” ungkap Ketua PDFMI dua periode ini.

Hingga saat ini, di seluruh Indonesia baru ada 283 dokter forensik, namun tidak merata, artinya tidak semua daerah memiliki dokter forensik. Bahkan ada beberapa provinsi yang sama sekali tidak memiliki dokter forensik. Harapannya ke depan, setidaknya ada 1 dokter forensik di setiap Kabupaten/Kota beserta sarana penunjangnya, meskipun idealnya ada 4 dokter dalam setiap kegiatan otopsi. Akan tetapi kami tidak bisa berharap banyak, maka dari itu jika ada 1 dokter disetiap daerah, itu sudah sangat baik sekali. Dalam hal ini, dukungan dari pemerintah sangat diperlukan.

Tugas seorang dokter forensik tidak hanya terbatas melakukan otopsi saja.  Ada hal lain seperti melakukan visum kepada korban-korban penganiayaan, KDRT, pelecehan seksual dan lainnya. Sehingga sekali lagi, peran kedokteran forensik dalam upaya penegakan hukum amatlah penting.

Oleh sebab itu, dengan tema “Standarisasi Pendidikan dan Layanan Kedokteran Forensik Menghadapi Era Society 5.0”, menjadi harapan bersama semua dokter-dokter Forensik, bahwa semua pelayanan dan layanan yang diberikan kepada masyarakat oleh dokter forensik, memiliki standar yang sama di semua daerah. Terlebih, kedokteran forensik juga diharapkan mampu meningkatkan kemampuan sesuai dengan perkembangan jaman di era Society 5.0.

Hari Patologi merupakan event internasional yang diperingati tiap awal November. Perayaan Hari Patologi Nasional di Indonesia diselenggarakan oleh 3 Perhimpunan Dokter Spesialis di bawah Organisasi Profesi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yaitu Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PDS PatKLIn), Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Anatomi Indonesia (IAPI), dan Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI).

Berbagai kegiatan seperti zumba, sepedaan, pemeriksaan kesehatan gratis, serta games dengan berbagai hadiah menarik turut memeriahkan kegiatan pada Ahad 13 November 2022.

Peringatan International Pathology Day (IPD) 2022 di Yogyakarta berlangsung meriah dan sangat seru dengan diikuti puluhan peserta dari dokter hingga masyarakat umum di RS DKT Yogyakarta. IPD 2022 digelar oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PDS-PatKLIn), Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia (IAPI) dan Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI).

Acara ini diselenggarakan agar masyarakat lebih mengenal tentang pelayanan patologi di Indonesia. Jumlah dokter ahli pada ketiga bidang tersebut di Indonesia termasuk sedikit walaupun fungsinya cukup penting. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah mengenalkan peran pathologist seperti dokter spesialis patologi klinik (Sp.PK), dokter patologi anatomi (Sp.PA), serta dokter spesialis forensik dan medikolegal (Sp.FM) kepada masyarakat. Tiga spesialis ini merupakan pelayanan medis yang sangat erat sekali untuk tindakan atau diagnosa pasien. Bidang Spesialis Forensik dan Medikolegal berperan dalam menyelidiki kematian dan kondisi kesakitan pada manusia yang terkait dengan bidang hukum. Spesialis Patologi Klinik untuk mengetahui kelainan pada cairan tubuh seorang pasien. Spesialis Patologi Anatomi banyak melayani pasien dengan kondisi neoplasma (tumor jinak maupun ganas).